Marcus Rashford, salah satu pemain Manchester United, mengungkapkan kalau dirinya pernah mempertimbangkan untuk keluar dair klub tersebut. Pemain bintang yang membela timnas Inggris tersebut mengatakan kalau hal tersebut terjadi sebelum Erik ten Hag datang sebagai pelatih kepala baru mereka. Untungnya, rencana tersebut ia urungkan setelah melihat ten Hag sebagai sosok pelatih yang bebeda dan bahkan mampu mengubah persepsinya. Sementara ten Hag sendiri dianggap banyak kalangan sebagai sosok yang mampu mengoptimalkan permainan sang pemain dalam beberapa waktu belakangan ini.
Marcus Rashford Sempat Berpikir Ingin Keluar
Marcus Rashford mengakui bahwa dirinya pernah mempertimbangkan untuk berhenti membela Manchester United. Namun rencana tersebut urung ia wujudkan setelah memperhatikan klubnya berkembang di bawah Erik ten Hag, pelatih kepala baru mereka, yang mengambil epran tersebut di musim panas tahun lalu.
Pemain Man United tersebut baru saja menandatangani perpanjangan kontrak dengan gaji mingguan di angka 300 ribu poundsterling di awal bulan ini. Dengan kontrak tersebut, ia dipastikan masih akan menjadi bagian dari Setan Merah hingga paling tidak musim panas tahun 2028 mendatang. Meski demikian, pemain yang sudah berusia 28 tahunt ersebut mengakui bahwa ia pernah berpikir untuk meninggalkan klub masa kecilnay tersebut terlepas dari minat yang disampaikan oleh Paris Saint-Germain di awal tahun ini. Untungnya keputusan tersebut tak jadi ia ambil karena di bawah Erik ten Hag, ia justru mampu berkembang menjadi salah satu pemain terbaik saat ini.
Marcus Rashford Berkilau di Bawah Erik ten Hag
Sejak Erik ten Hag melanjutkan tugas sebagai juru taktik klub asal Old Trafford tersebut, Marcus Rashford memang telah berkembang menjadi salah satu pemain yang cukup mematikan. Ia mampu mencetak 30 gol untuk United sejak sang pelatih asal Belanda tersebut melanjutkan tugasnya. Ia juga berperan penting dalam mengantarkan Man United ke peringkat 3 di Liga Primer Inggris, menang Piala Carabao, hingga lolos ke final Piala FA.
Prestasinya tersebut jauh lebih unggul atas periode yang sama di tahun 2021/22 yang lalu. Kala itu, Man United masih berada di bawah komando Ole Gunnar Solskjaer dan pelatih interim mereka, Ralf Rangnick. Dalam periode tersebut, ia tak mampu berbuat banyak dengan hanya berhasil mencetak 5 gol. Periode itu jugalah yang menandai ketika dirinya mempertimbangkan untuk mengakhiri kiprah 18 tahunnya bersama Setan Merah.
Sebuah Pengakuan
Ia pun mengakui hal tersebut ketika sedang menjalani wawancara dalam tur pramusim mereka di Amerika Serikat. Dalam wawancara tersebut, seperti yang disampaikan kepada kami oleh 12 Bet, pemain Man United tersebut mengatakan bahwa sebelum pelatih saat ini datang, ia mengaku sempat mempertimbangkan hal tersebut. Meski demikian, ia mengakui bahwa hal itu merupakan hal wajar yang bisa terjadi setiap saat di dunia sepakbola.
Ia juga percaya bahwa selalu ada alasan di balik terjadinya suatu hal atau peristiwa. Tapi ia beranggapan bahwa Erik ten Hag datang di waktu yang tepat ke Manchester United dan secara khusus untuk dirinya sendiri. Menurutnya, keputusan tersebut untuk mendatangkan sang pelatih terjadi di waktu yang sempurna bagi dirinya.
Ia pun mengakui bahwa sebagai seorang pelatih, Erik ten Hag merupakan sosok pelatih yang begitu ambisius. Ia telah bertindak seperti ini sejak hari pertama dirinya datang sebagai juru komando di klub tersebut. Ia pun mengakui bahwa ia sama sekali tak melihat Erik ten Hag sebagai sosok yang penuh dengan keraguan.