Risiko besar menghantui Man City. Klub yang dipandu oleh Pep Guardiola ini berisiko tersingkir dari berbagai kompetisi yang mereka ikuti saat ini. Liga Primer Inggris adalah salah satu di antaranya. Risiko ini dapat benar-benar terjadi seandainya mereka terbukti bersalah dalam memenuhi kewajiban finansial yang berlaku.
Perjalanan Kasus Man City
Pada bulan Februari 202 yang lalu, Cityzens dikenakan tuduhan oleh regulator Liga Primer Inggris. Klub asal Inggris ini diduga melanggar kurang lebih 115 peraturan yang mereka keluarkan terkait dengan aspek finansial klub. Pelanggaran diduga terjadi dalam rentang 2009 hingga 2018 yang lalu. Ratusan tuduhan ini diarahkan kepada mereka setelah pihak regulator melakukan investigasi yang berjalan kurang lebih 4 tahun.
Man City tentu saja menolak semua tuduhan tersebut. Namun sayangnya, pihak EPL meyakini kalau Cityzens gagal memberikan bukti atau informasi keuangan yang akurat dan relevan yang dapat membantu mereka. Bukti atau informasi tersebut mencakup pendapatan dari kerjasama sponsor, penghasilan, biaya operasional, dan sektor lainnya. Tak hanya berhenti di situ, skuad Pep Guardiola ini juga diduga menawarkan kontrak rahasia kepada salah satu pelatih mereka selam aperiode yang sama. Akibatnya, sosok pelatih yang dimaksud diduga mendapatkan lebih banyak dana dari yang seharusnya seperti yang tercantum dalam kontrak resmi di antara keduanya.
Dakwaan Bertambah bagi Man City
Tuduhan kepada Man City kian bertambah. Cityzens turut diduga telah melanggar kebijakan Financial Fair Play yang diberlakukan oleh UEFA. Pelanggaran ini diduga terjadi dalam periode 5 tahun. Juara bertahan Liga Primer Inggris ini juga dituduh tidak bekerjasama dalam serangkaian investigasi yang dilakukan oleh penyelenggara Liga Primer Inggris.
Pemeriksaan terhadap Man City terhadap kurang lebih 115 tuduhan yang dialamatkan kepada mereka dimulai pada tanggal 16 September 2024 yang lalu waktu setempat. Saking masifnya tuduhan yang dialamatkan kepada skuad Pep Guardiola, tak sedikit kalangan yang menyebutkan investigasi ini sebagai pengadilan olahraga terbesar abad ini. Berdasarkan prediksi para pengamat, proses ini akan membutuhkan waktu setidaknya 10 minggu hingga vonis akhir dapat diperoleh. Dengan kata lain, vonis akhir kemungkinan besar baru akan lahir paling cepat di awal tahun 2025 yang akan datang. Namun, meski masih ada waktu yang cukup panjang hingga keputusan ini lahir, begitu banyak kalangan berspekulasi tentang vonis yang akan diterima oleh klub raksasa ini.
Risiko Besar di Depan Mata
Banyak tuduhan yang dialamatkan kepada Man City, menurut 12Bet Indonesia, membuat banyak orang bertanya-tanya tentang kemungkinan vonis atau sanksi yang akan mereka terima. Beberapa pengamat beranggapan kalau Cityzens bisa saja mendapatkan hukuman berupa denda besar hingga pengurangan poin. Meski demikian, kemungkinan besar klub-klub rival mereka tidak akan dengan mudah menerima saja sanksi pengurangan poin. Protes besar dapat terjadi seandainya Pep Guardiola dan para pemainnya hanya mengalami pengurangan 1 poin seandainya mereka benar-benar didakwa bersalah.
Menurut pandangan dari beberapa pengamat, Man City berisiko tersingkir dari kompetisi Piala FA dan EFL, di samping tentunya Liga Primer Inggris. Risiko tambahan juga muncul dengan tidak adanya jaminan bagi mereka untuk terus bermain di Liga Champion UEFA maupun Piala Dunia Klub FIFA.
Kabar yang kami terima turut melaporkan kalau tersingkirnya sang jawara bertahan dari EPL diprediksi akan bisa membuat senang klub-klub lain. Mereka ini memang dianggap menuntut adanya sanksi keras bagi Man City. Namun sayangnya, jika sanksi ini benar-benar terjadi, diprediksi akan terjadi kekacauan besar dalam dunia sepakbola Inggris atau bahkan Eropa atas absennya Cityzens.
Pasal 31 kebijakan Piala FA mengatur bahwa ‘Jika sebuah klub telah dinyatakan lolos untuk berpartisipasi dalam kompetisi, tapi kemudian tersingkir dari liga yang ia ikuti (atau jadwal pertandingan liganya ditangguhkan), Dewan Pertandingan Profesional (yang terdiri dari perwakilan Liga Primer Inggris dan EFL) dapat mengeluarkan klub tersebut dari kompetisi yang dimaksud.”
Terkait dengan kompetisi Eropa yang berjalan saat ini, aturan yang ada menetapkan bahwa semua klub wajib memiliki lisensi klub UEFA usntuk bisa berpartisipasi. Pemberian lisensi ini diketahui melibatkan peran serta dari UEFA, Asosiasi Sepakbola Inggris, hingga Liga Primer Inggris.
Di tengah situasi yang berkembang saat ini, masih belum jelas perihal disingkirkannya Man City dari liga domestik akan berdampak pada penarikan lisensi klub UEFA yang mereka miliki. Hal ini karena hingga saat ini hanya sedikit sekali atau bahkan belum ada satu klub pun yang pernah mendapatkan sanksi berat seperti ini.
Sementara itu, Pep Guardiola menegaskan bahwa ‘semua pihak tak bersalah kecuali dibuktikan sebaliknya oleh pengadilan” dan akan “mengikuti proses” pengadilan yang akan “berakhir dengan segera”. Lantas, di bulan Jni yang lalu, pemilik Man City, Khaldoon Al-Mubarak, meminta klub tersebut untuk ‘diadili berdasarkan fakta dan bukan klaim maupun pembelaan”.