Bournemouth Sikapi Hasil Banding Kartu Merah Evanilson

Bournemouth mencoba untuk mempelajari hasil banding yang keluar atas pemain mereka. Sebelumnya, salah satu pemain mereka, Evanilson. Pemain yang satu ini memang sempat menarik perhatian publik ketika wasit mengganjarnya dengan sanksi berat kartu merah di tengah pertandingan. Pemberian sanksi kartu merah ini dikaitkan dengan insiden kontrovesi VAR yang juga terjadi pada kesempatan yang sama.

12Bet Evanilson

Kabar Baik bagi Evanilson dan Bournemouth

Klub sepakbola Bournemouth bisa bernafas sedikit lega. Penantian mereka akhirnya berbuah manis. Sebelumnya mereka secara resmi mengajukan banding atas keputusan wasit yang memberikan kartu merah bagi salah satu pemainnya, Evanilson. Insiden pemberian kartu merah ini terjadi pada hari Minggu yang lalu waktu setempat. Meski berhasil menahan imbang lawan mereka, Manchester United, dengan skor 1-1, tapi rasa puas mereka ternodai dengan insiden kartu merah. Mereka pun melakukan upaya banding untuk membatalkan keputusan ini. Langkah ini kemudian berbuah manis dengan pihak pengadilan terkait mengabulkan permohonan ini.

Pemain depan berdarah Brasil ini menarik perhatian publik ketika wasit memutuskan untuk mengusirnya keluar dari lapangan. Sanksi tegas ini diambil di menit ke-70 setelah dirinya terlihat terlibat dalam tindakan kontak fisik yang dilakukan oleh pemain bertahan asal Manchester United, Noussair Mazraoui. Ketika insiden ini terjadi, pemain Bournemouth ini sebenarnya berusah auntuk melakukan tekel dengan kaki kanannya. Tapi kaki yang digunakannya untuk berdiri tergelincir sehingga ia terlihat seolah-olah melakukan pelanggaran.

Kronologi Kejadian yang Libatkan Evanilson

Insiden ini kemudian dinilai oleh wasit pertandingan yang waktu itu diemban oleh Peter Bankes. Ia kemudian memberikan sanksi berupa kartu kuning atas pelanggaranini. Namun instruksi untuk melihat kembali rekaman pertandingan menggunakan alat VAR diberikan kepada wasit yang bertugas di bagian ini. Dari sinilah keputusan kontroversial ini diambil. Wasit yang sama kemudian memilih untuk meningkatkan sanksi pelanggaran dari kartu kuning menjadi setingkat lebih tinggi.

Bournemouth waktu itu sempat unggul dengan skor 1-0 ketika Evanilson diberikan perintah untuk keluar dari lapangan. Namun Manchester United menggunakan kesempatan ini untuk mencetak gol mereka. Akhirnya di menit ke-96, mereka berhasil mencetak gol pertama dan satu-satunya dari pihak mereka dalam kesmepatan ini. Akibatnya, pertandingan harus berakhir dengan skor imbang 1-1 untuk kedua belah pihak. Atas kejadian ini, pelatih Bournemouth, Andoni Iraola, mengutarakan rasa kecewanya. Ia kecewa atas keputusan yang dikeluarkan wasit pada pertandingan ini. Ia juga bersikeras bahwa mereka tidak akan tinggal diam. Sebagai klub, mereka sepakat untuk melakukan upaya banding ke lembaga berwenang. Lewat upaya ini mereka berharap bisa menggugurkan keputusan kontroversial ini. Penggemar mereka pun mengeluarkan pandangan senada. Seandainya saja keputusan ini tidak diambil, ada kemungkinan bagi mereka untuk mengakhiri pertandingan dengan mengumpulkan 3 poin penuh.

Upaya Banding Berhasil

Dari kabar terkini yang kami peroleh dari link alternatif 12Bet, disebutkan kalau Iraola mengakui kalau pihaknya berharap besar dengan upaya banding ini. Mereka berharap kalau pengadilan berwenang setuju untuk mengabulkan memori banding yang mereka ajukan.

Kepada para awak media, ia mengutarakan bahwa dari informasi yang ia terima dari berbagai kalangan, keputusan ini dianggap sebagai keputusan yangd tidak adil. Ia hanya menyebut kalau pihaknya memandang keputusan kartu kuning yang diberikan sebelumnya sebagai keputusan yang baik.

Ia juga menekankan bahwa semua orang paham dengan situasi yang sebenarnya terjadi, ketika Evanilson mengalami peristiwa tergelincir. Kemungkinan mereka punya harapan lebih besar daripada upaya banding yang pernah merkea lakukan sebelumnya. Perasaan ini dianggap logis karena di musi ini, mereka melihat ada beberapa upaya banding yang dilakukan berbagai pihak dan ada beberapa memori banding yang mendapatkan persetujuan dari pihak pengadilan. Ia kemudian merujuk pada upaya serupa yang pernah dilakukan oleh Bruno Fernandes hingag Myles Lewis-Skelly.

Kini, Bournemouth telah meamstikan bahwa mereka telah berhasil mencapai harapan ini. Pihak pengadilan sepakat untuk membatalkan keputusan wasit yang memberikan kartu merah dalam pertandingan ini. Dengan adanya keputusan banding ini, maka bisa dipastikan kalau sang pemain tidak akan perlu menjalani larangan bertanding yang berlaku selama 3 pertandingan. Keputusan ini akan menjadi angin segar bagi Iraola. Ia akan bisa melanjutkan strategi mereka seperti sebelumnya. Ia bisa kembali menurunkan sang pemain. Bagi Bournemouth, kehadirannya di tengah lapangan memang sangat berarti. Bagi mereka, ia telah berhasil mencetak 9 gol dengan total pertandingan mencapai 27 kali pertandingan di Liga Primer Inggris pada musim ini. Angka ini setara dengan 1 gol dalam setiap 3 pertandingan.

Meski demikian, Bournemouth akan dihadapkan pada rasa kecewa bahwa keputusan untuk mengeluarkan Evanilson dari lapangan juga memiliki dampak lain. Keputusan ini membuat mereka harus berusaha lebih keras untuk bisa mengalahkan Manchester United di akhir pekan nanti.

Akibat hasil imbang dari pertandingan sebelumnya, sang Ceri kini berada di peringkat 10 turnamen yang sama. Di posisi ini, mereka tertinggal hanya 1 poin dari tim yang berada di peringkat 8. Padahal seandainya saja wasit tidak mengambil keputusan kartu merah ini, mereka bisa saja menempati peringkat ini. Di peringkat ini, peluang mereka untuk bisa melaju ke kualifikasi turnamen Eropa juga lebih besar.

Dengan jadwal pertandingan yang tersisa, mereka tinggal harus menjalani 4 pertandingan lagi. Keempat pertandingan ini akan memiliki makna yang sangat penting. Hasil optimal bisa mengantarkan mereka untuk semakin cepat meraih salah satu peringkat di 8 posisi teratas klasemen. Pertarungan pertama mereka akan dimulai pada hari Sabtu yang akan datang. Dalam pertandingan ini, mereka akan bertandang ke markas Arsenal. Walau berhadapan dengan tim yang berada di peringkat 2 klasemen, mereka tetap menaruh harapan untuk bisa mendapatkan setidaknya 1 poin dari pertandingan ini.

Setelah pertandingan ini berakhir, mereka masih harus melanjutkan perjuangan. Mereka akan menyambut Aston Villa sebagai tuan rumah. Mereka kemudian harus bertandang ke Stadion Etihad untuk menghadapi laga sulit melawan Manchester City.

Bersama dengan semua pemain Bournemouth yang lain, Iraola akan mengakhiri musim Liga PRimer ini dengan laga tandang. Digelar pada tanggal 25 Mei 2025 yang akan datang, mereka akan menghadapi Leicester City yang sudah terlebih dulu tergeser ke zona degradasi.