Asosiasi sepakbola Eropa, UEFA, menyatakan telah resmi memulai penyelidikan mereka terkait insiden sinar laser baru-baru ini. Insiden ini diketahui terjadi pada laga semifinal Euro 2021 antara Inggris kontra Denmark. Penyelidikan disipliner timnas Inggris ini dilakukan karena dianggap telah mencederai semangat sportivitas yang menjadi jiwa dari perhelatan ajang ini.
Penyelidikan Disipliner Timnas Inggris Resmi Dimulai
UEFA menyatakan telah resmi memulai penyelidikan disipliner timnas Inggris. Langkah ini ditempuh usai kemenangan yang diperoleh timnas negeri Ratu Elizabeth tersebut baru-baru ini atas Denmark. Dalam laga tersebut, Inggris berhasil mengantongi kemenangan dengan skor 2-1. Meski kemenangan ini berbuah tiket ke laga final, namun tingkah polah para penggemar Inggris dengan cepat menuai kritikan.
Sebagaimana dilaporkan oleh 12Bet, pihak UEFA mengatakan bahwa tindakan penyelidikan telah dimulai. Keputusan ini diambil oleh asosiasi terkait dengan laga semifinal Euro 2021 antara Inggris dengan Denmark.
Tuduhan Terkait Penyelidikan Disipliner Timnas Inggris
Terkait tuduhan yang dapat dikenakan kepada timnas Inggris, terdapat beberapa hal yang akan menajdi pertimbangan.
- Penggunaan alat penunjuk laser oleh oknum pendukung. Hal ini bertentangan dengan Arikel 16(2)(d) dari Peraturan Disipliner UEFA (DR)
- Kekacauan yang disebabkan oleh oknum suporter selama lagu nasional – Artikel 16(2)(g) DR
- Penyalaan kembang api oleh oknum suporter – Artikel 16(2)(c) DR
Tuduhan-tuduhan ini nantinya akan diperiksa oleh Lembaga Disipliner, Etik, dan Kontrol UEFA (CEDB). Adapun, sebagaimana yang kerap diberitakan belakangan ini, penggunaan alat penunjuk laset terjadi dalam salah satu momen menentukan laga tersebut.
Sebuah Laga yang Mengejutkan
Dalam laga tersebut, pihak Inggris diganjar dengan hadiah penalti pada babak tambahan. Sang penjaga gawang Denmark, Kasper Schmeichel, pun terlihat bersiap menghadang serangan yang diarahkan kepadanya. Namun pada momen ini, dapat terlihat jelas adanya tindakan oknum suporter yang mengarahkan alat penunjuk laser kepada sang penjaga gawang.
Kabar baiknya adalah Schmeichel masih mampu mempertahankan gawangnya terlepas dari gangguan tersebut. Walau demikian, bola yang sempat terpantul dengan cepat diluncurkan kembali ke gawang Denmark dan berbuah tambahan gol bagi Inggris. Hal ini juga yang kemudian mengantarkan Inggris sebagai pemenang laga semifinal tersebut.
Laga ini sendiri berjalan hampir sesuai dengan perkiraan banyak kalangan. Inggris mampu tampil dengan begitu ciamik, terlebih dengan duo Harry Kane dan Bukayo Saka. Serangan pun dilancarkan ke kotak penalti, sebelum kapten timnas Denmark, Simon Kjaer, salah memperhitungkan serangan dan justru merobek gawangnya sendiri. Hal ini menjadikan kedudukan kedua tim bergerak imbang.
Timnas Inggris kemudian bergerak dengan lebih dominan pada babak kedua. Meski demikian, selama 45 menit, timnas Denmark mampu menjaga pola permainan dan mencegah Inggris mengambil keuntungan tambahan. Wasit pun kemudian memutuskan untuk memberikan waktu tambahan bagi kedua tim. Di sinilah, akhirnya Inggris berhasil meraup kemenangan mereka, meski bagi beberapa kalangan masih dapat diperdebatkan.