Kadang kita selalu dipusingkan dengan banyak pilihan dimana kita hanya bisa memilih diantaranya saja. Mungkin akan sangat mudah jika tidak semua pilihan tersebut adalah pilihan yang bagus. Tapi yang menjadi susahnya adalah bagaimana jika semua pilihan tersebut bagus semua? Hal ini sebenarnya bisa berakibat fatal bagi sebuah tim. Kondisi dari tim bisa menjadi tidak stabil. Ini yang sedang dialami oleh tim asuhan Guardiola yang dinilai oleh banyak kalangan sedang menghadapi situasi sulit yang membuat timnya berubah tidak stabil dalam pekan-pekan belakangan ini.
Begitu perkasa diawal-awal musim tapi mulai menurun secara performa menjelang akhir tahun dimusim ini. Apa yang menjadi penyebabnya? Banyak kalangan menilai, situasi yang sekarang melanda Manchester City diakibatkan oleh sang pelatihnya sendiri, Pep Guardila yang selalu kebingungan untuk memilih pemain yang akan bertanding. Tapi benarkan ini terjadi pada pelatih yang dianggap kelas dunia tersebut?
Jika ini memang terjadi dalam klub besar tersebut, siapa yang memberitahu tentang ini kepada media? Adalah 2 pemain yang pernah bermain untuk Manchester City, Stuart Pearce dan Danny Murphy yang dengan jelas mengatakan jika pelatih berkepala plontos tersebut selalu tidak konsisten dalam memilih pemainnya yang akan turun bermain baik di Liga Inggris maupun laga lain. Apa kerugian yang didapat Guardiola dari hal tersebut? Banyak hal yang dimana sistem bermain skuat City akan menjadi tidak maksimal. Tidak adanya komunikasi antar pemain menjadi sebab tidak adanya permainan cantik antar pemain.
Dan ini pastinya akan menjalar kesemua pemain. Jika seperti itu yang dilakukan Guardiola dalam tiap pekannya, kitapun menjadi tidak yakin, apakah Guardiola tidak membuat taktik-taktik tertentu saat para pemainnya sedang berada dilapangan? Hanya saja, saya tidak membayangkan jika memilih ke-11 pemain sesaat sebelum dimulai. Bagaimana para pemain melakukan kerjasama? Bahkan ketidakpastian yang dibuat oleh sang pelatih tersebut membuat kondisi para pemain menjadi tidak maksimal.
Murphy bahkan menyebutkan jika Guardiola ternyata masih meraba-raba pemain mana saja yang bisa bermain dari awal laga. Semua itu dilakukan Guardiola pada setiap pertandingan jelas Murphy lebih lanjut. Apa yang menjadi bukti Guardiola melakukan hal ini? Lihat saja saat Guardiola dipermalukan oleh tim asuhan Claudio Ranieri, Leicester City dipekan ke-15 dengan skor 4-2. Setelah kemasukan 2 buah gol, kepanikan melanda.
Dan membuat Guardiola langsung merubah komposisi dipertengahan laga. Melihat ini saja kita sudah tahu jika betapa tidak konsistennya rancangan sistem awal yang dibangun oleh Guardiola dalam membuat sebuah tim. Jadi sangat wajar jika setelah laga itu usai, hujan kritik langsung menghantam pelatih ini. Guardiola masih mempunyai kesempatan untuk bisa merubah kebiasaan ini. Pada bursa transfer bulan Januari mendatang menjadi kunci agar pelatih ini bisa membuat baku starter pemain yang akan bermain.
Taruhan online bola di 12bet Indonesia
Taruhan online bola dapat anda lakukan melalui situs kami yang menjadi salah satu agen 12bet Indonesia. Terdapat banyak pertandingan sepak bola mulai dari Liga Champions, Liga Inggris serta lainnya yang dapat anda mainkan menjadi taruhan bola online.